Kamis, 03 Juli 2014

Keringanan-Keringanan Bagi Wanita Dalam Berpuasa

       Wanita merupakan makluk yang di cintai allah,Dalam hal syariat wanita mendapat banyak keringanan temasuk keringanan-keringanan dalam menjalankan ibadah puasa,yang sekalipun terpaksa dilakukan,namun tetap tidak membatalkan puasa.Rukhshah-rukhshah tersebut oleh syariat islam yang bijaksana ini diberikan kepada wanita muslimah sebagai suatu rahmat dan kasih sayangnya.keringanan-keringanan tersebut antara laim :
1.Wanita Hamil Dan Menyusui
   Kita tahu bahwa wanita hamil dan menyusui mengalami kepayahan yang luar biasa.Allah Azza Wajalla telah lebih dahulu berbelas kasihan terhadap wanita-wanita yang hamil dan menyusui,sehingga beliau memberi keringanan-keringanan terhadap hambanya dari kaum wanita yang sedang hamil dan menyusui,terutama dalam hal berpuasa wajib (Puasa Ramadlan)
Beberapa pendapat menurut Ulama Madzhab :
Ulama Madzhab Maliki :
Mereka berpendapat bahwa wanita hamil dan wanita menyusui,baik ibu dan anak itu sendiri atau bukan ibunya,bila khawatir jatuh sakit atau khawatir penyakitnya semakin parah dikarenakan berpuasa maka boleh saja berbuka puasa dan wajib meng qadha puasanya (tebusan) sedangkan wanita yang menyusui wajib membayarnya.lain hal nya kalau tidak puasanya itu dikarenakan khawatir tewas atau bahaya yang lain yang cukup berat,baik atas dirinya maupun anakanya.maka dalam keadaan demikan wajiblha wanita itu berbuka puasa.

Ulama Madzhab Hanafi :
Pendapat mereka   apabila wanita yang sedang hamil atau wanita yang menyusui cemas akan timbulnya bahaya akibat berpuasa,maka bolehlha mereka berbuka,baik kecemasan itu atas dirinya sendiri,atau atas anak atau atas kedua-duanya.bila mereka mampu mereka wajib meng qodho nya puasa mereka tanpa harus membayar fidyah,dan ketika berpuasa qadho itu tidak wajib berturut-turut.

Ulama Mdzhab Hanbali :
Pendapat mereka di perbolehkannya wanita hamil dan wanita yang menyusui untuk tidak berpuasa,apabila mereka khawatir akan timbulnya bahaya atas diri mereka dan anak sekaligus,atau atas diri mereka saja,dan dalam keadaan demikian mereka hanya berkewajiban melakukan qodha tanpa fidyah,adapun kalau kekhawatir itu tertuju kepada diri anak saja,maka selain qadha juga wajib fidyah.

Ulama Madzhab Syafi'i :
Menurut hemat madzhab ini wanita hamil dan wanita menyusui apabila khawatir akan mengalami bahaya yang akan mengalami bahaya yang tak tertanggungkan akibat berpuasa,baik kekhawatiran itu atas mereka dan anak sekaligus atau atas diri mereka saja atau atas anak-anak saja,maka mereka wajib berbuka,tak usah berpuasa,Dan dalam ketiga keadaan ini mereka mengqodha puasa mereka kelak,Hanya untuk keadaan terakir yaitu bila kekhawatiran itu hanya tertuju pada anak,maka selain qadha juga wajib membayar fidyah,dan dalam hal ini tidak ada perbedaan apakah yang menyusui itu ibu sendiri,atau wanita lain yang mendapatkan upah atau suka rela.

2.Puasa Wanita Lensia (Lanjut Usia )   
  Wanita muslimah yang lanjut usia juga temasuk katogori wanita-wanita yang mendapatkan rahmat dan kasih sayang allah dalam  hal berpuasa.dengan demikan tidak ada perselisihan lagi mengenai keringanan orang yang telah lanjut usia untuk tidak berpuasa,hanya yang masih di perselisihkan adalah kewajiban membayar fidyah,jika ia adalah seorg lensia yang mempunyai harta benda untuk membayar fidyah,mungkin tak ada masalah tetapi jika ia seorg lensia yang miskin yang untuk dimakan sehari-hari saja susah maka bagaimana ia bisa membayar fidyah?

3.Injeksi
   Injeksi boleh saja dilakukan ketika berpuasa,insaallah baik untuk pengobatan maupun memasukan sri makanan dan juga baik dimasukkan lewat otot maupun lewat nadi,semuanya boleh,karena sekalipun umpamanya mengalir sampai keperut namun tidak melewati saluran biasa.akan ketahui kalau diketahui rasanya rasanya dapat terasa sampai kekorongkongan,maka untuk hati-hatinya makruh melakukan suntik disiang hari.

4.Berciuman
   Berciuman jika dilakukan oleh pasangan suami istri,maka tak jauh dari urusan  syahwat,difinisi mencium itu sendiri secara etimologis adalah mengecup seperti yang telah umum di kenal.
adapun mengenai berciuman saat sedang menjalnkan ibadah puasa ,aisah ra pernah menceritakan :sungguh rasulullah saw telah mencium sebagian istirnya sementara beliau sedang berpuasa ! kemudian aisyah tertawa.
dan dari aisyah ra ia berkata : Rasululllah saw pernah mencium aku dan mencumbu dalam keadaan puasa,hanya beliau adalah orang yang paling mampu mengendalikan hajatnya.
Bahkan menurut imam An-Nawawi,tak ada perbedaan pendapat bahwa berciuman itu tidak membatalkan puasa,sekalipun sampai mengeluarkan mani,namun sayang menurut Ibnu Syubrumah sebelumnya telah menfatwakan batalnya puasa akibat berciuman dan begitu pula,Ath-Thahawi menukil pendapat yang sama dari suatu kaum tanpa menyebutkan identitas mereka.Dalam pada itu ada satu kaum lain yang hanya menganggap makruh berciuman dan mubasyarah ketika berpuasa,secara mutlak (baik mengeluarkan mani maupun tidak),dan agaknya pendapat inilah yang terkenal dikalangan Madzhab Maliki.Demikian pula menurut Ibnu Abi Ayaibah dengan sanad yang sohih meriwayatkan dari Ibnu Umar,bahwa dia memakruhkan berciuman dan mubasyarah ketika berpuasa.

Selasa, 10 Juni 2014

Tips agar pacar tambah sayang sama kita

                               https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_BiLHuwaBcbaGmLK6Myrw1qg3PPPbVbuwfHc-zqH5AszpsXHQqBBWzAON1ztIY4nqUxekGPtJu2J1jsjhM44RopuEFGSiYddaHQ9vfytr30HA96va1RlTFzcIMIXALH_x-p5qwSQe6OI/s1600/foto-kartun-romantis-banget.jpeg

Tips Agar pasangan tambah sayang.menjalin hubungan asmara atau pacaran memang gampang-gampang susah.meskipun kita sudah berhati-hati.namun terkadang ada saja masalah yang datang,klo sudah begitu kemungkinan besar si pacar bisa menjauh,tapi anda tidak usah khawatir karena saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya ingsallah nya bermanfaat bagi kalian semua,amin,,,
Tips agar pacaran makin lengket disini berarti bukan berarti kalian harus bareng setiap hari tetapi pasangan anda akan lebih sayang dari sebelumnya.ya meskipun jarak diantara kalian jauh,namun perhatian dan kasih sayangnya akan di rasakan setiap hembusan nafas anda.
anda pasti penasaran ya,,,? oke langsung saja di simak baik-baik ya,,,
yang pertama :
1.PENGERTIAN
   Pengertian dalam arti kita bisa memahami dirinya,apa yg ia butuhkan dan apa yang ia inginkan.ketika kita sudah mengerti akan dirinya,kita harus bisa mencoba mengalahkan ego kita demi dirinya.
Contohnya ketika ia ingin meminta waktu untuk bersama dengan teman- temannya maka kita harus mencoba untuk memberika waktu kepadanya. Kita harus percaya kepadanya, bahwa ia akan tetap setia pada anda. Dan jangan terlalu memprotect pasangan anda. Karena tentu ia tidak akan menyukai itu. Ya, memberikan waktu luang, kesempatan, atau hal yang menurut kamu nggak banget, biasanya itu akan membuat dia salut ke kamu.

2.PERHATIAN
   Mungkin bagi sebagian pasangan menganggap bahwa memberikan perhatian adalah hal yang sepele, namun justru perhatian dalam sebuah hubungan akan berpengaruh besar pada kelanggengan hubungan anda. Sekecil apapun itu, jangan pernah menganggap hal tersebut adalah sepele. Sekedar untuk diketahui, sikap perhatian adalah salah satu faktor utama yang bikin pasanagn anda semakin lengket dengan anda. Perhatian itu bisa berupa perhatian- perhatian yang sederhana, seperti menanyakan kondisinya.

3.SELALU ADA DI SETIAP WAKTU
   Ketika pasanagan anda membutuhakan anda di sampingnya maka anda harus berusaha untuk ada di dekatnya. Hal tersebuat tentu akan membuat pasangan anda makin lengket dengan anda. Namun perlu di ingat juga bahwa sering bertemu juga terkadang bisa menjadi boomerang bagi hubungan anda, karena efeknya biasanya akan muncul rasa bosan dalam hubungan anda. Jadi anda harus pintar – pintar mengatur porsi waktu untuk pasangan anda.bagi pasangan anda berada di luar kota atau jarak jauh anda harus bisa memahaminya.

4.MENGINGAT MOMENT PENTING
    Ketika berpacaran, pasti ada moment-moment penting yang tak terlupakan, misalnya hari jadi atau hal lainnya. Cobalah ingat-ingat kembali moment spesial itu, dan bila perlu ajaklah si 'dia' untuk merayakannya. Dengan begitu, keromantisan ketika pacaran akan selalu terjaga.

5.JALAN-JALAN
   Ajaklah si pasangan anda jalan-jalan ke tempat yang berbeda dari biasanya. Hal ini akan membuat suasana yang berbeda pula. Lebih bagus lagi jika kita mengajaknya ke tempat-tempat yang romantis, seperti mengajak makan malam berdua di restoran. Atau bisa juga mengajaknya belanja, namun sebelumnya kita harus mempersiapkan dompet yang tebal biggrin.

6.BERIKAN PANGILAN SAYANG
   Panggilan sayang juga penting dalam sebuah hubungan, karena jika menggunakan pangilan sayang, pasangan anda akan merasa bahwa dirinya di istimewakan oleh anda. Dan dia pun tentu akan mengistimewakan anda.

7.BERUSAHA UNTUK MENJADI SEPERTI KEINGINANNYA
   Ketika kamu menjalin sebuah hubungan, sebenarnya kamu harus menerima dia apa adanya. Tetapi yang namanya manusia nggak ada yang sempurna. Nah maka dari itu, setiap hal yang menurut dia nggak suka, cobalah untuk tidak melakukannya. Jika itu terasa sulit, coba untuk merubahnya pelan-pelan. Kalo rasanya juga nggak bisa, jangan lakukan di depannya. dengan begitu, si pasangan anda akan merasa bangga karena dia merasa telah memberikan perubahan terhadap diri anda ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Tapi perlu di ingat, ini bukan berarti sifatnya di atur atau mengatur loh ya. Tapi kalau memang kamu sayang sama si dia, saya yakin anda akan melakukan hal apapun yang menurut anda masih dalam batasan, apalagi hal yang membuat anda ke arah yang lebih positif.

8.MEMBERI HADIAH
   Dengan memberikan sebuah hadiah, tentu saja akan membuat si 'dia' merasa bahagia. Ya.. walaupun hadiah itu tidak seberapa harganya, namun akan sangat berharga di matanya. Apalagi bila kita memberikan hadiah itu di hari-hari spesial, pasti akan membuatnya sangat bahagia.

Sekian dari saya semoga pengalaman tadi bisa bermanfaat bagi kalian semua,,,,,

   

Senin, 02 Juni 2014

mikrobiologi



MAKALAH
Pengendalian mikroba secara fisika dan kimia dan teknik aseptik
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mikrobiologi
                                                   Dosen : Nila Oktaviani M,Si

Disusun oleh:
                                                                       NURUL INAYAH
                                                                       NUR SYARIFAH
                                                          SURERWAT GALANG SURYASO
                                                                  
Semester II


PROGRAM STUDI DIII FARMASI
FAKUTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2013 / 2014




KATA  PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya  dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan penuh kemudahan, Tanpa pertolongan-Mu mungkin makalah  ini tidak dapat saya selesaikan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang mikrobiologi
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yaitu Bu Nila Oktaviani M.Si yang telah membimbing kami belajar mikrobiologi.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada Bu Nila Oktaviani M.Si yang telah  mengajarkan tentang anatomi fisiologi manusiaSemoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usahakami ini .Amin.


Pekalongan,  3 Juni 2014




Penulis




DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB 1. Pendahuluan
1.1  Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3  Tujuan............................................................................................................  2
BAB 2. Pembahasan
2.1 pengendalian mikroba secara fisika ................................................................... 3
2.2 Pengendalian secara kimia................................................................................. 6
2.3 Teknik aseptik................................................................................................... 9
BAB 3. Penutup
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran..............................................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................  15







BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Mikrobiologi adalah Telaah mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis yang meliputi: virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Beberapa mikroba (algae dan fungi) yang berukuran cukup besar dan dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi masih dimasukan dalam kajian mikrobiologi, karena teknik yang sama (isolasi, sterilisasi, penumbuhan pada media artifisial) digunakan untuk mempelajarinya. Mikroba adalah Organisme yang sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme berbeda dengan sel  makroorganisme. Sel makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiseluler yang membentuk jaringan, organ dan sistem organ. Sementara itu, mikroorganisme dapat hidup mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri  dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
Mikroorganisme tidak secara instan dapat terbunuh ketika diberi agen letal; namun penurunan populasi sedikit konstan dengan interval konstan (kematian eksponensial). Mikroorganisme biasanya benar-benar mati ketika mereka tidak dapat tumbuh pada kondisi yang secara normal biasanya mendukung pertumbuhan dan reproduksi. Mikroorganisme biasanya benar-benar mati ketika mereka tidak dapat tumbuh pada kondisi yang secara normal biasanya mendukung pertumbuhan dan reproduksi


     1.2    Rumusan masalah 
  1.    Bagaimana konsep dari pengendalian mikroba secara fisika?
  2.    Apa saja yang diketahui mengenai pengendalian mikroba secara fisika?
  3.    Apa yang dimaksud dengan pengendalian kimia?  
  4.    Bagaimana teknik aseptik?

    1.3    Tujuan
    1.      Dapat mengetahui konsep dari pengendalian secara fisika.
    2.      Dapat mengetahui mengenai pengendalian mikroba secar fisika.
    3.      Dapat mengetahui mengenai pengendalian kimia
    4.      Dapat mengetahui teknik aseptik.

BAB II
PEMBAHASAN


2.1 PENGENDALIAN MIKROBA SECARA FISIK


A.    CARA MEMBUNUH DENGAN PANAS
1) TERMINOLOGI THERMAL KILL
¢Thermal death point: suhu dimana suatu suspense organisme telah disterilkan setelah pemaparan selama 10 menit.
¢  Thermal death time: waktu yang diperlukan bagi suatu suhu tertentu untuk mensterilkan suatu suspense organisme.
¢  D value : waktu yang diperlukan untuk membunuh 90% dari organisme dalam suatu suspense pada suatu suhu tertentu. Suhu biasanya dinyatakan sebagai D100˚C atau D59˚F .
¢  Z value : jumlah derajat kenaikan suhu yang diperlukan untuk menurunkan D value sampai menjadi sepersepuluh nilai semula.
Contoh: spora Bacillus megaterium mempunyai D100˚C = 1 menit, dan D59˚F = 10 menit, maka Z valuenya adalah 5, oleh karena menjadi sepersepuluh (dari 10 menit menjadi 1 menit), diperlukan kenaikan suhu sebanyak 5˚C (dari 95˚C - 100˚C).

2) CARA KERJA PANAS
Panas dapat membunuh kuman karena dapat mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim dan membrane sel. Daya bunuh panas basah ini juga meliputi perubahan kondisi fisik daripada lemak sel. Panas kering membunuh kuman terutama karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik panas basah.
Percobaan menunjukkan bahwa, apabila biakan kuman dalam bentuk liofil dipanasi secara kering, akan diperlukan waktu yang lama untuk membunuhnya. Akan tetapi apabila biakan tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih, ia akan cepat mati.

  •  PEMANASAN BASAH

a) Otoklaf (Autoclave)
Otoklaf (Autoclave): Teknik sterilisasi menggunakan uap air disertai tekanan, yang mensterilkan adalah panas basah, dan bukan tekanannya. Setelah air dalam tangki mendidih dan terbentuk uap air maka akan dialirkan (uap air) ke ruang pensteril guna mendesak keluar semua udara di dalamnya.

Cara Kerja :
   ¢  Mampu menahan tekanan di atas 1 atm
   ¢  Alat / bahan dimasukkan ke dalam ruangan di dalam autoclave
   ¢  Setelah udara dalam ruangan ini digantikan oleh uap air, ditutup rapat sehingga tekanan meningkat yang akan diikuti oleh kenaika suhu.
   ¢  Tekanan didapat 1 ½ atm dan suhu 121˚C
   ¢  Dalam waktu 10-12 menit, semua bentuk hidup / spora akan mati

b) Merebus (Boiling)
¢  Merebus (Boiling) : salah satu teknik disinfeksi, waktu yang dianjurkan adalah 15 menit dihitung setelah air mendidih. Sel vegetative akan dimatikan dalam waktu 5-10 menit pemaparan, tetapi spora dan virus mampu bertahan berjam-jam dengan cara ini.

c) Pasteurisasi
¢  Pasteurisasi : cara disinfeksi dengan pemanasan yang ditemukan oleh Pasteur yang bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pembusuk (perusak).
¢  Awalnya digunakan untuk aggur dan dapat pula digunakan untuk susu. Pada pemanasan susu  dapat membunuh kuman-kuman pathogen dapat dibunuh (brusela, streptokokus, stafilokokus, salmonella, shigella, dan difteri) tetapi susu tidak rusak. Suhu yang digunakan pada pasteurisasi adalah sekitar 65˚C dengan waktu sekitar 30 menit.

  • PEMANASAN KERING

a) Pembakaran (Inceneration)
¢  Pembakaran (Incineration): cara sterilisasi yang sangat efektif 100%, tetapi terbatas penggunaannya. Cara ini digunakan untuk mensterilkan sumber dari kuman yang dibakar hingga berpijar. Sehingga hampir bentuk hidup akan mati. Misalnya pada bangkai hewan percobaan / hewan yang terkena sumber penyakit (ayam yang terkena flu burung)

b) Udara Panas (Hot Air Sterilization)
¢  Sterilisasi dengan udara panas (hot air sterilization): pemanasan dengan memanaskan udara di dalam oven, dengan benda yang ditempatkan di dalam oven dengan suhu mencapai 160-180˚C. Sterilisasi ini membutuhkan waktu selama kurang lebih 1-2 jam. Biasanya digunakan pda alat-alat gelas seperti; cawan petri, pipet, tabung reaksi, labu, dan sebagainya.
                                                       
Hot Air Sterilization / Oven

B. RADIASI
    Radiasi Ungu Ultra (ultraviolet)
   Mikroorganisme di udara dapat di bunuh dengan penyinaran memakai sinar ungu ultra. Panjang gelombang yang membunuh mikroorganisme adalah di antara 220-290 nm; radiasi paling efektif adalah 253,7 nm. 



   Faktor penghambat dari sinar ungu ultra adalah daya penetrasinya yang lemah. Untuk memperoleh hasil yang baik, maka bahan-bahan yang akan disterilkan, baik berupa cairan, gas, atau aerosol harus dilewatkan (dialirkan) atau di tempatkan langsung di bawah sinar ungu ultra dalam lapisan-lapisan yang tipis.
  
        Absorpsi radiasi ungu ultra menyebabkan modifikasi-modfikasi kimiawi dari nucleoprotein serta  menimbulkan hubungan silang (cross linkages) antara pasangan-pasangan molekul thymin.
       Hubungan ini dapat menyebabkan salah baca dari genetic code, yang akan menghasilkan mutasi yang  selanjutnya akan merusak atau memperlemah fungsi-fungsi vital organism dan kemudian akan  mematikannya.
       Orang-orang yang bekerja dengan atau dekat sumber sinar ungu ultra harus memakai peralatan guna  melindungi kornea mereka terhadap iritasi atau kerusakan yang mungkin bersifat permanen.

C. PENYARINGAN
1). MENYARING CAIRAN
Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas melalui suatu bahan penyaringan yang memiliki pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan yang umum dipakai tidak dapat menahan virus. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka terhadap panas seperti serum, solusi enzim, toksin kuman, ekstrak sel, dan sebagainya.
Menyaring Cairan dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti :
Saringan Seitz à menggunakan bahan asbestos sebagai alat penyaringnya

Saringan Berkefeld à menggunakan filter terbuat dari tanah diatomae

Saringan Chamberland à terbuat dari porselen

Fritted Glass Filter à terbuat dari serbuk gelas



2. MENYARING UDARA
¢  Kapas à dapat digunakan sebagai penutup alat (labu, tabung) yang sudah steril agar tidak tercemar kuman. Kapas dapat ditembus oleh udara tetapi tidak oleh kuman. Tetapi kapas basah dapat ditembus oleh kuman.

¢  Pada saat proses penuangan cairan / pembenihan dipergunakan suatu alat yang disebut laminar flow bench (udara yang masuk disaring terlebih dahulu dengan saringan khusus). Saringan laminar flow bench ini mempunyai batas waktu pemakaian dan harus diganti dengan yang baru apabila sudah tidak berfungsi. 

2.2  PENGENDALIAN SECARA KIMIA

Sterilisasi kimiawi dapat dilakukan  dengan menggunakan gas atau radiasi. Metode sterilisasi yang umum digunakan secara rutin dilaboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas (Hadioetomo, 1993).
umumnya melibatkan berbagai pengerjaan yang berkaitan dengan mikroba, baik itu bakteri maupun fungi. Oleh karena itu, biokimiawan harus mampu menguasai berbagai teknik laboratorium biokimia, seperti: teknik dasar mikrobiologi, yang akan kami coba bahas dalam makalah kali ini.



Inokulasi Mikroba
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkanbakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Inokulasi dilakukan dalam kondisi aseptik, yakni kondisi dimana semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium dan pengerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998). Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca yang biasa disebut sebagai laminar air flow ataupun dalam ruangan yang terjaga kesterilannya (Pelczar, 1986).
Teknik Inokulasi
Inokulasi mikroba umumnya menggunakan alat yang disebut sebagai jarum ose yang berfungsi menginokulasi kultur mikrobia serta memindahkan suatu kultur mikroba (koloni) pada media satu ke media lainnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni ataupun inokulasi mikroba antara lain:
Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan. Ada beberapa teknik dalam metode goresan, antara lain:

Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah.
Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media.

Perbedaan Inokulasi Jamur dan Bakteri
  1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang berbentuk seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang dan mudah sekali tumbuh di dalam suatu media.
  2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung jarum ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam jumlah yang relatif banyak.
Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :
1. Mixed culture          : berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme.
2. Plate culture            : media padat dalam petridish.
3. Slant culture            : media padat dalam tabung reaksi.
4. Stap culture             : media padat dalam tabung reaksi, tapi penanamannya dengan cara penusukan.
5. Liquid culture          : media cair dalam tabung reaksi.
6. Shake culture           : media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya dikocok.

2.3 TEKNIK ASEPTIK
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada dan tidak diharapkan keberadaanya, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri.
Sebelum proses kultur mikroba dilakukan, harus dipertimbangkan terlebih dahulu bagaimana agar tidak terjadi kontaminasi. Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi disebut teknik aseptik dengan menjaga kesterilan kondisi inokulasi. Pengerjaan inokulasi mikroba dapat dilakukan pada laminar air flow, yang merupakan kotak kaca yang dijaga kesterilannya melalui perawatan bagian-bagiannya dengan alcohol dan penyinaran dengan lampu UV sebelum pengerjaan inokulasi. Selanjutnya, media yang digunakan dapat disterilkan terlebih dahulu menggunakan alat autoclave. Selain itu, transfer aseptik pada kultur dari salah satu medium ke medium yang lain harus dilakukan dengan baik dan teliti dengan loop inokulasi atau jarum ose yang harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala api.
A.Disinfeksi
      DESINFEKSI Adalah , penghambatan, atau penyingkiran mikroorganisme patogen (biasanya pada benda-benda mati)
      Desinfeksi adalah proses penting dalam pengendalian penyakit, karena bertujuan merusak agen-agen patogen. Berbagai istilah digunakan berkaitan dengan agen-agen kimia sesuai dengan kerjanya atau organisme yang khas yang terkena. Istilah-istilah ini meliputi desinfektan, antiseptic, agen bakteriostasis, bakterisida, germisida, sporisida, virisida, fungisida, dan preservative (pengawet). Mekanisme desinfektan mungkin beraneka dari satu desinfektan ke desinfektan yang lain dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel atau oleh tindakan pada protein sel atau pada gen yang khas yang berakibat kematian atau mutasi.
      MACAM-MACAM TEKNIK ASEPTIS
1)      Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
            penyaringan adalah proses memisahkan partikel yang tidak larut dari suatu cairan atau gas dengan cara melewatkan cairan atau gas tersebut melalui suatu medium yang porous sehingga medium ini akan membiarkan cairan atau gas tersebut lewat.
Macam-macamnya :
a.       Sterilisasi dengan Berkefeld filter ( filter organik )
            Berkefeld filter yaitu suatu alat saring dengan tanah diatomae sebagai elemen penyaring yang mempunyai porositas bervariasi dari kasar(V) sampai halus(W), dannormal(N). filter tersebut digunakan untuk menyaring air minum dan biasanya porositas elemen penyaring yang dipakai adalah normal(N)dan halus(W).
b.     Sterilisasi dengan Seitz filter
      Seitz filter digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan mensterilkan bahan-bahan dalam bentuk cairan yang tidak tahan panas sama sekali. Antara lain toksin, antibiotika dan serum darah.


BAB III
PENUTUP

3.  1    Kesimpulan
Dari hasil pembahsan maka dapat disimpulkan :
-Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1993).
Pengendalian mikroba secara fisika dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1.sterilisasi kering
2.sterilisasi basah
3.radiasi
  
      Mikroba umumnya ada yang bersifat baik maupun buruk. Mikroba yang membawa dampak buruk tersebut harus dikendalikan perkembangannya. Sehingga tidak dapat menganggu makhluk hidup lainnya. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan dengan berbagai cara. Pengendalian tersebut memiliki 3 tujuan khusus, yaitu mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi mikrorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme. Dengan demikian, maka mikroorganisme tidak dapat mengganggu kelangsungan makhluk hidup lainnya.




3.  2    Kritik dan Saran
       Dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Genetika dan Pengendalian Mikrobiologi. http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/genetika-dan-pengendalian-mikrobiologi/ Diakses 18 Februari 2012

Anonim. 2006. Pengendalian Mikroorganisme. http://rachdie.blogsome.com/2006/10/14/pengendalian-mikroorganisme/ Diakses 18 Februari 2012