menentukan kadar hemoglobin dalam darah
B.Dasar Teori
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) didalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin,apoprotein,dan empat gugus heme,suatu molekul organik dgn suatu satu atom besi.mutasi pd gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang di sebut hemoglobinopati,di antaranya yg paling sering adalah anemia sel sabit dan talasmeia.
Ertosis mempunyai plgmen yg disebut hemoglobin (HB) tugas utama HB adalah:
1.transpor O2 dari paru-paru ke jaringan
2.transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru
3.membaantu sebagai sistem bufer di dalam darah.
Bentuk sel darah berasal dari sel induk
(Stem Cells) dalam sumsum tulang belakang serta memasuki aliran darah guna
memenuhi kebutuhan terrentu pada hewan. Pigmen merah pembawa oksigen didalam
eritrosit merupakan hemoglobin. Hemoglobin suatu molekul globulin dibentuk
menjadi 4 sub unit. Pada tiap sub unit mnegandung suatu gugusan heme yang dikonjungsi kesuatu peptida. Heme
adalah suatu turunan porifirin (merah) yang mengandung besi dan globin yang
merupakan protein globular yang terdiri dari 4 rantai asam amino. Fungsi
hemoglobin dalam eritrosit sebagai pengangkut gas, baik oksigen maupun
karbondioksida. Hemoglobin darah dapat mengangkut sekitar 60 kali oksigen lebih
banyak apabila dibandingkan dengan air pada saat dalam kondisi dan jumlah yang
sama. Hemoglobin dapat bergabung dengan oksigen udara yang terdapat dalam
paru-paru karena mempunyai daya afinitas yang tinggi, sehingga terbentuklah
oksihemoglobin yang kemudian oksigen tersebut dilepaskan ke sel-sel jaringan tubuh.
Kadar hemoglobin diukur dalam gram per 100 ml darah atau dalam gram persen
(Poejiadi, 1994).
Eritrosit
merupakan sarana transportasi gas oksigen dan karbondioksida. Hal ini
disebabkan karena eritrosit memiliki pigmen hemoglobin. Hemoglobin mampu mengikat
O2 dan CO2 (Praseno et al, 2003). Hemoglobin merupakan zat padat dalam
eritrosit yang menyebabkan warna merah. Dibandingkan dengan sel-sel lain dalam
jaringan, eritrosit kurang mengandung air. Tekanan osmosis dalam sel sama dengan
tekanan osmosis pada plasma. Bila terjadi perubahan tekanan osmosis pada
larutan di luar sel darah merah akan berpengaruh terhadap besar sel. Larutan
yang hipotonik menyebabkan air masuk ke dalam sel dan sel akn bertambah besar
kemudian pecah dan hemoglobin akan keluar dari sel. Proses ini disebut
hemolisis. Proses ini dapat disebabkan oleh faktor lain seperti adanya pelarut
lemak misalnya eter dan kloroform (Poejiadi, 1994).
Sel darah merah mengandung sekitar 35% berat hemoglobin.
Hemoglobin ini mengandung dua rantai α dan dua rantai β serta empat gugus heme,
yang masing-masing berikatan dengan rantai polipeptida. Masing-masing gugus
heme dapat mengikat 1 molekul oksigen karena sejumalh besar hemoglobin yang
terdapat dalam sel darah merah, 100 ml
darah mamalia, jika dioksigenasi penuh, dapat membawa 21 gas O2.
jumlah O2 yang diikat oleh hemoglobin bergantung kepada empat
faktor: (1) tekanan parsial (2) pH (3)
konsentrasi 2,3-difosfogliserat (DPG) dan (4) konsentrasi CO2
(Lehninger, 1995).
Pada paru-paru dimana tekanan parsial oksigen tinggi
(90-100 mmHg) dan pH dan juga pH relatif tinggi (25-40 mmHg) dan pH juga
relatif rendah (7,2-7,3), terjadi pembebasan oksigen yang terikat ke dalam
massa jaringan yang melakukan respirasi. Vena darah yang meninggalkan jaringan,
mengandung hemoglobin yang tingkat kejenuhannya 65%. Oleh karena itu,
hemoglobin berdaur diantara kejenuhan oleh oksigen 65% dan 975, dalam sirkuit
berulang diantara paru-paru dan jaringan perifer (Lehninger, 1994).
Suatu pengatur
derajat hemoglobin yang penting adalah 2,3-difosfogliserat (DPG). Konsentrasi
DPG yang tinggi di dalam sel menyebabkan afinitas hemoglobin terhadap oksigen
yang lebih rendah. Jika pengiriman oksigen ke jaringan sangat terbatas seperti
pada orang yang mengalami defisiensi sel darah merah atau orang yang hidup di
dataran tinggi, konsentrasi DPG di dalam sel menjadi lebih tinggi daripada
individu normal yang hidup normal di daerah permukaan laut. Hal ini menyebabkan
hemoglobin membebaskan oksigen yang diikatnya segera ke dalam jaringan untuk
mengimbangi penurunan oksigenasi hemoglobin di dalam paru-paru (Praseno et al,
2003).
Hemoglobin
berfungsi sebagai pengangkut gas baik oksigen (O2) maupun
karbondioksida (CO2). Selanjutnya melepaskan oksigen tersebut ke
sel-sel jaringan yang terdapat didalam tubuh. Proses ini disebut oksigenasi,
yang membutuhkan besi dalam bentuk ferro dalam molekul hemoglobin. Zat gizi
tersebut menuju sumsum tulang sehingga menjadi bagian dari molekul heme guna
membentuk eritrosit (Frandson, 1992).
Kadar hemoglobin pada umumnya diukur dalam gram per 100
ml darah. Karena adanya hemoglobin, darah dapat mengangkut sekitar 60 kali
oksigen lebih banyak apabila dibandingkan dengan air dalam jumlah dan kondisi
yang sama (Smith, 1988).
pH darah menggambarkan konsentrasi ion hidrogen, yang
menentukan keasaman atau kebasaan relatif dari larutan. Dalam air destilasi,
ion hidrogen (H+) (yang bersifat asam) setara dengan ion hidroksil
(OH-) (yang bersifat basa atau alkalis); pH-nya 7, yang
menggambarkan keadaan netral, tidak bersifat asam dan tidak pula bersifat basa.
Larutan dengan pH antar 1 sampai 7 adalah larutan asam; semakin kecil angka
itu, semakin asamlah sifatnya. pH untuk larutan basa berkisar dai 7 sampai 14;
semakin besar angkanya, semakin basalah larutan itu. Dalam keadaan normal pH
terletak di antara 7,35 dan 7,45, sedikit berada di daerah yang basanya netral.
pH darah dipertahankan di dalam suatu batas-batas yang relatif sempit oleh
adanya bufer kimia, terutama natrium bikarbonat. Bufer bereaksi dengan asam
kuat atau basa kuat hingga menghasilkan garam netral dan asam atau basa lemah.
Suatu contoh adalah natrium bikarbonat atau system asam karbonat:
HCl +
NaHCO3 → NaCl
+ H2CO3
NaOH + H2CO3 →
NaHCO3 + H2O
H2CO3 ↔
CO2 + H2O
Kemampuan untuk menetralkan asam ini didapatkan dari metabolisme
yang mengarah ke istilah cadangan alakali sebagai sinonim bikarbonat yang
tersedia di dalam darah. Karbon dioksida yang dihasilkan dikeluarkan dari darah
melalui paru. Hiperventilasi dengan cara membuang banyak karbon dioksida, dapat
menyebabkan timbulnya alkalosis sementara di dalam darah. Dalam beberapa
keadaan dan penyakit, cadangan alkali menurun demikian rupa sehingga
menimbulkan keadaan asam dalam darah (asidosis) yang ditimbulkan oleh karena
banyaknya CO2 (Frandson, 1992).
Kadar normal HB per 100 ml (dl) darah manusia dewasa adalah
wanita = 11 s/d 13 gram
pria = 12 s/d 15 gram
anemia = bila kadar lebih dari normal
polistemia = bila kadar hb 18-24 gram/dl
C.Alat yang digunakan
1.jarum suntik
2.satu shet termomether sahli
3. pipet
4.kapas alkohol
5. larutan HCL 0,1
6. aquadest
7.Darah
D.Cara Kerja Hemoglobin
1.ambil darah pada ujung jari dgn cara di tusuk jarum secukupnya
2.isi tabung dengan HCL 0,1 N sampai angka 2 darah diisap dgn pipet sampai
tanda 20 an masukkan dalam tabung.
3.tunggu 1-2 menit sampai terjadi hemolisis enytrosit
4.encerkan dengan aqua sampai warnanya sesuai dgn standar.
E.Hasil pengamatan
F.Pembahasan
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) didalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin,apoprotein,dan empat gugus heme,suatu molekul organik dgn suatu satu atom besi.mutasi pd gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang di sebut hemoglobinopati,di antaranya yg paling sering adalah anemia sel sabit dan talasmeia.
Ertosis mempunyai plgmen yg disebut hemoglobin (HB) tugas utama HB adalah:
1.transpor O2 dari paru-paru ke jaringan
2.transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru
3.membaantu sebagai sistem bufer di dalam darah.
Pada praktikum kali ini kita menggunakan metode sahli,yaitu HB di ubah menjadi hematin asam.kemudian warna yg terjadi di bandingkan dgn warna standar secar fisual.alat yg di gunakan adalah hermometer sahli.
langkah awal yang harus dilakukan adalah pengambilan sempel darah dgn cara menusuk ujung jari kedua atau keemapat karena padi jari ketiga dan keempat banyak terdapat sel-sel pembuluh darah sebelum dilakukan penusukan alangkah baiknya jika tangan di kibas-kibas terlebih dahulu hal ini bertujuan agar aliran darah menjadi lancar,penusukan mengunakan jarum khusus,sebelum ditusuk terlebih dahulu di oleskan kaoas yang sudah ditetesi dengan alkohol agar bebeas kuman atau steril.perlu di ingat penusukan harus tegak lurus karena jika miring akan menyebabkan permukaaan kulit menjadi robek,setelah di tusuk darah harus segera di hisap dgn pipet sampai tanda 20 an,darah harus segera di hembuskan kedalam tabung yang sudah diisi dgn HCL 0,1 N sampai tanda 2(1/2-1cc) darah harus segera mungkin di hembuskan karena agar darah tidak menggumpal.
setelah darah tercampur dengan HCL 0,1 N aduk-aduk batang pengaduk dan encerkan dgn agua menggunakan pipet penetes sampai warnanya berubah sesuai dgn warna standar.yang ada pada hemometer sahli.dan lihat berapa kadar pada HB nya pada tabung.
pada praktikum kali ini dapatkan hasil :
dari pernyatan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kadar HB dari kedua probandus adalah normal.mengingat kadar hb normalnya yaitu :
1.laki-laki = 12 sampai 15 gram
2.permpuan = 11 sampai 13 gram
kadar hemoglobin wanita cenderung lebih rendah di bandingkan dgn pria,hal ini di sebabkan karena wanita mengalami menstruasi selama masa suburnya.dan dimn pada saat menstruasi itulah banyak mengeluarkan darah (pendarahan),dan di situlha zat besi akan berkurang.
kadar hemoglobin yg rendah di sebut anemia jika seseorg tidak memiliki cukup hemoglobin yg membawa sel darah merah,maka jantung akan bekerja lebih keras ,untuk mengedarkan mengurangi 2 ml oksigen dalam darah.hal ini dapat mengakibatkan artmia hati membesar bahkan gagal jantung.
G.Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kadar HB antara pria dan wanita
adalah normal.
1.laki-laki = 12 sampai 15 gram
2.permpuan = 11 sampai 13 gram
H.Daftar pustaka
-Buku petunjuk praktikum anatomi fisiologi manusia
I.Lampiran
Kadar normal HB per 100 ml (dl) darah manusia dewasa adalah
wanita = 11 s/d 13 gram
pria = 12 s/d 15 gram
anemia = bila kadar lebih dari normal
polistemia = bila kadar hb 18-24 gram/dl
C.Alat yang digunakan
1.jarum suntik
2.satu shet termomether sahli
3. pipet
4.kapas alkohol
5. larutan HCL 0,1
6. aquadest
7.Darah
D.Cara Kerja Hemoglobin
1.ambil darah pada ujung jari dgn cara di tusuk jarum secukupnya
2.isi tabung dengan HCL 0,1 N sampai angka 2 darah diisap dgn pipet sampai
tanda 20 an masukkan dalam tabung.
3.tunggu 1-2 menit sampai terjadi hemolisis enytrosit
4.encerkan dengan aqua sampai warnanya sesuai dgn standar.
E.Hasil pengamatan
No
|
Probandus
|
Kadar
Hemoglobin
|
keterangan
|
1
|
Laki-laki
|
15 gram
|
Normal
|
2
|
perempuan
|
12,5 gram
|
Normal
|
F.Pembahasan
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) didalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin,apoprotein,dan empat gugus heme,suatu molekul organik dgn suatu satu atom besi.mutasi pd gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang di sebut hemoglobinopati,di antaranya yg paling sering adalah anemia sel sabit dan talasmeia.
Ertosis mempunyai plgmen yg disebut hemoglobin (HB) tugas utama HB adalah:
1.transpor O2 dari paru-paru ke jaringan
2.transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru
3.membaantu sebagai sistem bufer di dalam darah.
Pada praktikum kali ini kita menggunakan metode sahli,yaitu HB di ubah menjadi hematin asam.kemudian warna yg terjadi di bandingkan dgn warna standar secar fisual.alat yg di gunakan adalah hermometer sahli.
langkah awal yang harus dilakukan adalah pengambilan sempel darah dgn cara menusuk ujung jari kedua atau keemapat karena padi jari ketiga dan keempat banyak terdapat sel-sel pembuluh darah sebelum dilakukan penusukan alangkah baiknya jika tangan di kibas-kibas terlebih dahulu hal ini bertujuan agar aliran darah menjadi lancar,penusukan mengunakan jarum khusus,sebelum ditusuk terlebih dahulu di oleskan kaoas yang sudah ditetesi dengan alkohol agar bebeas kuman atau steril.perlu di ingat penusukan harus tegak lurus karena jika miring akan menyebabkan permukaaan kulit menjadi robek,setelah di tusuk darah harus segera di hisap dgn pipet sampai tanda 20 an,darah harus segera di hembuskan kedalam tabung yang sudah diisi dgn HCL 0,1 N sampai tanda 2(1/2-1cc) darah harus segera mungkin di hembuskan karena agar darah tidak menggumpal.
setelah darah tercampur dengan HCL 0,1 N aduk-aduk batang pengaduk dan encerkan dgn agua menggunakan pipet penetes sampai warnanya berubah sesuai dgn warna standar.yang ada pada hemometer sahli.dan lihat berapa kadar pada HB nya pada tabung.
pada praktikum kali ini dapatkan hasil :
KADAR
HEMOGLOBIN NORMAL
|
KADAR HB PROBANDUS
|
Laki-laki = 13 s/d 15 gram
|
Laki-laki = 15 gram
|
Permpuan = 11 s/d 13 gram
|
Permpuan =12,5 gram
|
dari pernyatan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kadar HB dari kedua probandus adalah normal.mengingat kadar hb normalnya yaitu :
1.laki-laki = 12 sampai 15 gram
2.permpuan = 11 sampai 13 gram
kadar hemoglobin wanita cenderung lebih rendah di bandingkan dgn pria,hal ini di sebabkan karena wanita mengalami menstruasi selama masa suburnya.dan dimn pada saat menstruasi itulah banyak mengeluarkan darah (pendarahan),dan di situlha zat besi akan berkurang.
kadar hemoglobin yg rendah di sebut anemia jika seseorg tidak memiliki cukup hemoglobin yg membawa sel darah merah,maka jantung akan bekerja lebih keras ,untuk mengedarkan mengurangi 2 ml oksigen dalam darah.hal ini dapat mengakibatkan artmia hati membesar bahkan gagal jantung.
G.Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kadar HB antara pria dan wanita
adalah normal.
1.laki-laki = 12 sampai 15 gram
2.permpuan = 11 sampai 13 gram
H.Daftar pustaka
-Buku petunjuk praktikum anatomi fisiologi manusia
I.Lampiran