Selasa, 29 April 2014

laporan praktikum anfismen hemoglobin

A.Tujuan
    menentukan kadar hemoglobin dalam darah

B.Dasar Teori
 Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) didalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
    Molekul hemoglobin terdiri dari globin,apoprotein,dan empat gugus heme,suatu molekul organik dgn suatu satu atom besi.mutasi pd gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang di sebut hemoglobinopati,di antaranya yg paling sering adalah anemia sel sabit dan talasmeia.
   Ertosis mempunyai plgmen yg disebut hemoglobin (HB) tugas utama HB adalah:
1.transpor O2 dari paru-paru ke jaringan
2.transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru
3.membaantu sebagai sistem bufer di dalam darah.
  
Bentuk sel darah berasal dari sel induk (Stem Cells) dalam sumsum tulang belakang serta memasuki aliran darah guna memenuhi kebutuhan terrentu pada hewan. Pigmen merah pembawa oksigen didalam eritrosit merupakan hemoglobin. Hemoglobin suatu molekul globulin dibentuk menjadi 4 sub unit. Pada tiap sub unit mnegandung suatu gugusan  heme yang dikonjungsi kesuatu peptida. Heme adalah suatu turunan porifirin (merah) yang mengandung besi dan globin yang merupakan protein globular yang terdiri dari 4 rantai asam amino. Fungsi hemoglobin dalam eritrosit sebagai pengangkut gas, baik oksigen maupun karbondioksida. Hemoglobin darah dapat mengangkut sekitar 60 kali oksigen lebih banyak apabila dibandingkan dengan air pada saat dalam kondisi dan jumlah yang sama. Hemoglobin dapat bergabung dengan oksigen udara yang terdapat dalam paru-paru karena mempunyai daya afinitas yang tinggi, sehingga terbentuklah oksihemoglobin yang kemudian oksigen tersebut dilepaskan ke sel-sel jaringan tubuh. Kadar hemoglobin diukur dalam gram per 100 ml darah atau dalam gram persen (Poejiadi, 1994).
   Eritrosit merupakan sarana transportasi gas oksigen dan karbondioksida. Hal ini disebabkan karena eritrosit memiliki pigmen hemoglobin. Hemoglobin mampu mengikat O2 dan CO2 (Praseno et al, 2003).  Hemoglobin merupakan zat padat dalam eritrosit yang menyebabkan warna merah. Dibandingkan dengan sel-sel lain dalam jaringan, eritrosit kurang mengandung air. Tekanan osmosis dalam sel sama dengan tekanan osmosis pada plasma. Bila terjadi perubahan tekanan osmosis pada larutan di luar sel darah merah akan berpengaruh terhadap besar sel. Larutan yang hipotonik menyebabkan air masuk ke dalam sel dan sel akn bertambah besar kemudian pecah dan hemoglobin akan keluar dari sel. Proses ini disebut hemolisis. Proses ini dapat disebabkan oleh faktor lain seperti adanya pelarut lemak misalnya eter dan kloroform (Poejiadi, 1994).
Sel darah merah mengandung sekitar 35% berat hemoglobin. Hemoglobin ini mengandung dua rantai α dan dua rantai β serta empat gugus heme, yang masing-masing berikatan dengan rantai polipeptida. Masing-masing gugus heme dapat mengikat 1 molekul oksigen karena sejumalh besar hemoglobin yang terdapat  dalam sel darah merah, 100 ml darah mamalia, jika dioksigenasi penuh, dapat membawa 21 gas O2. jumlah O2 yang diikat oleh hemoglobin bergantung kepada empat faktor: (1) tekanan parsial (2) pH  (3) konsentrasi 2,3-difosfogliserat (DPG) dan (4) konsentrasi CO2 (Lehninger, 1995).
Pada paru-paru dimana tekanan parsial oksigen tinggi (90-100 mmHg) dan pH dan juga pH relatif tinggi (25-40 mmHg) dan pH juga relatif rendah (7,2-7,3), terjadi pembebasan oksigen yang terikat ke dalam massa jaringan yang melakukan respirasi. Vena darah yang meninggalkan jaringan, mengandung hemoglobin yang tingkat kejenuhannya 65%. Oleh karena itu, hemoglobin berdaur diantara kejenuhan oleh oksigen 65% dan 975, dalam sirkuit berulang diantara paru-paru dan jaringan perifer (Lehninger, 1994).
            Suatu pengatur derajat hemoglobin yang penting adalah 2,3-difosfogliserat (DPG). Konsentrasi DPG yang tinggi di dalam sel menyebabkan afinitas hemoglobin terhadap oksigen yang lebih rendah. Jika pengiriman oksigen ke jaringan sangat terbatas seperti pada orang yang mengalami defisiensi sel darah merah atau orang yang hidup di dataran tinggi, konsentrasi DPG di dalam sel menjadi lebih tinggi daripada individu normal yang hidup normal di daerah permukaan laut. Hal ini menyebabkan hemoglobin membebaskan oksigen yang diikatnya segera ke dalam jaringan untuk mengimbangi penurunan oksigenasi hemoglobin di dalam paru-paru (Praseno et al, 2003).
Hemoglobin berfungsi sebagai pengangkut gas baik oksigen (O2) maupun karbondioksida (CO2). Selanjutnya melepaskan oksigen tersebut ke sel-sel jaringan yang terdapat didalam tubuh. Proses ini disebut oksigenasi, yang membutuhkan besi dalam bentuk ferro dalam molekul hemoglobin. Zat gizi tersebut menuju sumsum tulang sehingga menjadi bagian dari molekul heme guna membentuk eritrosit (Frandson, 1992).
Kadar hemoglobin pada umumnya diukur dalam gram per 100 ml darah. Karena adanya hemoglobin, darah dapat mengangkut sekitar 60 kali oksigen lebih banyak apabila dibandingkan dengan air dalam jumlah dan kondisi yang sama (Smith, 1988).
pH darah menggambarkan konsentrasi ion hidrogen, yang menentukan keasaman atau kebasaan relatif dari larutan. Dalam air destilasi, ion hidrogen (H+) (yang bersifat asam) setara dengan ion hidroksil (OH-) (yang bersifat basa atau alkalis); pH-nya 7, yang menggambarkan keadaan netral, tidak bersifat asam dan tidak pula bersifat basa. Larutan dengan pH antar 1 sampai 7 adalah larutan asam; semakin kecil angka itu, semakin asamlah sifatnya. pH untuk larutan basa berkisar dai 7 sampai 14; semakin besar angkanya, semakin basalah larutan itu. Dalam keadaan normal pH terletak di antara 7,35 dan 7,45, sedikit berada di daerah yang basanya netral. pH darah dipertahankan di dalam suatu batas-batas yang relatif sempit oleh adanya bufer kimia, terutama natrium bikarbonat. Bufer bereaksi dengan asam kuat atau basa kuat hingga menghasilkan garam netral dan asam atau basa lemah. Suatu contoh adalah natrium bikarbonat atau system asam karbonat:
            HCl  +  NaHCO3   →   NaCl  +  H2CO3
                NaOH  +  H2CO3   →   NaHCO+  H2O
                         H2CO3      ↔      CO2  +  H2O   
Kemampuan untuk menetralkan asam ini didapatkan dari metabolisme yang mengarah ke istilah cadangan alakali sebagai sinonim bikarbonat yang tersedia di dalam darah. Karbon dioksida yang dihasilkan dikeluarkan dari darah melalui paru. Hiperventilasi dengan cara membuang banyak karbon dioksida, dapat menyebabkan timbulnya alkalosis sementara di dalam darah. Dalam beberapa keadaan dan penyakit, cadangan alkali menurun demikian rupa sehingga menimbulkan keadaan asam dalam darah (asidosis) yang ditimbulkan oleh karena banyaknya CO2 (Frandson, 1992).
Kadar normal HB per 100 ml (dl) darah manusia dewasa adalah
wanita        = 11 s/d 13 gram
pria             = 12 s/d 15 gram
anemia       = bila kadar lebih dari normal
polistemia = bila kadar hb 18-24 gram/dl

C.Alat yang digunakan
    1.jarum suntik
    2.satu shet termomether sahli
    3. pipet
    4.kapas alkohol
    5. larutan HCL 0,1
    6. aquadest
    7.Darah

D.Cara Kerja Hemoglobin
    1.ambil darah pada ujung jari dgn cara di tusuk jarum secukupnya
    2.isi tabung dengan HCL 0,1 N sampai angka 2 darah diisap dgn pipet sampai 
       tanda  20 an masukkan dalam tabung.
   3.tunggu 1-2 menit sampai terjadi hemolisis enytrosit
   4.encerkan dengan aqua sampai warnanya sesuai dgn standar.

E.Hasil pengamatan


No
Probandus
Kadar Hemoglobin
keterangan
1
Laki-laki
15 gram
Normal
2
perempuan
12,5 gram
Normal






F.Pembahasan
   
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) didalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
    Molekul hemoglobin terdiri dari globin,apoprotein,dan empat gugus heme,suatu molekul organik dgn suatu satu atom besi.mutasi pd gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang di sebut hemoglobinopati,di antaranya yg paling sering adalah anemia sel sabit dan talasmeia.
   Ertosis mempunyai plgmen yg disebut hemoglobin (HB) tugas utama HB adalah:
1.transpor O2 dari paru-paru ke jaringan
2.transpor CO2 dari jaringan ke paru-paru
3.membaantu sebagai sistem bufer di dalam darah.
   Pada praktikum kali ini kita menggunakan metode sahli,yaitu HB di ubah menjadi hematin asam.kemudian warna yg terjadi di bandingkan dgn warna standar secar fisual.alat yg di gunakan adalah hermometer sahli.
langkah awal yang harus dilakukan adalah pengambilan sempel darah dgn cara menusuk ujung jari kedua atau keemapat karena padi jari ketiga dan keempat banyak terdapat sel-sel pembuluh darah  sebelum dilakukan penusukan alangkah baiknya jika tangan di kibas-kibas terlebih dahulu hal ini bertujuan agar aliran darah menjadi lancar,penusukan mengunakan jarum khusus,sebelum ditusuk terlebih dahulu di oleskan kaoas yang sudah ditetesi dengan alkohol agar bebeas kuman atau steril.perlu di ingat penusukan harus tegak lurus karena jika miring akan menyebabkan permukaaan kulit menjadi robek,setelah di tusuk darah harus segera di hisap dgn pipet sampai tanda 20 an,darah harus segera di hembuskan kedalam tabung yang sudah diisi dgn HCL 0,1 N sampai tanda 2(1/2-1cc) darah harus segera mungkin di hembuskan karena agar darah tidak menggumpal.
setelah darah tercampur dengan HCL 0,1 N aduk-aduk batang pengaduk dan encerkan dgn agua menggunakan pipet penetes sampai warnanya berubah sesuai dgn warna standar.yang ada pada hemometer sahli.dan lihat berapa kadar pada HB nya pada tabung.  
pada praktikum kali ini dapatkan hasil  :


KADAR HEMOGLOBIN NORMAL
KADAR HB  PROBANDUS
Laki-laki      = 13 s/d 15 gram
Laki-laki      = 15 gram
Permpuan  = 11 s/d 13 gram
Permpuan  =12,5 gram




dari pernyatan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kadar HB dari kedua probandus adalah normal.mengingat kadar hb normalnya yaitu :
1.laki-laki       = 12 sampai 15 gram
2.permpuan  = 11 sampai 13 gram
 kadar hemoglobin wanita cenderung lebih rendah di bandingkan dgn pria,hal ini di sebabkan karena wanita mengalami menstruasi selama masa suburnya.dan dimn pada saat menstruasi itulah banyak mengeluarkan darah (pendarahan),dan di situlha zat besi akan berkurang.
kadar hemoglobin yg rendah di sebut anemia jika seseorg tidak memiliki cukup hemoglobin yg membawa sel darah merah,maka jantung akan bekerja lebih keras ,untuk mengedarkan mengurangi 2 ml oksigen dalam darah.hal ini dapat mengakibatkan artmia hati membesar bahkan gagal jantung.

G.Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kadar HB antara pria dan wanita 
adalah normal.
1.laki-laki       = 12 sampai 15 gram
2.permpuan  = 11 sampai 13 gram

H.Daftar pustaka 
    -Buku petunjuk praktikum anatomi fisiologi manusia

I.Lampiran
         http://trimitraperdana.co.id/image/cache/data/HB%20meter%20Sahli%20cp-500x500.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar